Komunikasi dalam Rumah Tangga: Kunci Harmoni yang Sering Diabaikan

Sinjai.Wahdah.Or.Id – Dalam kegiatan Taklim Sakinah yang digelar di Markas Dakwah Wahdah Islamiyah Sinjai pada Rabu, 28 Mei 2025, Ustaz Mustaming Pabolloi, S.Pd.I., S.Kom.I., CIET., CCT. menyampaikan materi bertema “Seni Berkomunikasi dalam Rumah Tangga”. Dalam pemaparannya, beliau menekankan pentingnya komunikasi yang sehat dan efektif sebagai fondasi utama dalam membangun keluarga yang harmonis.

Menurutnya, banyak persoalan rumah tangga bukan berasal dari masalah besar, melainkan dari hal-hal kecil yang tidak dikomunikasikan dengan baik. Bahkan, kebosanan dalam rumah tangga seringkali muncul ketika hubungan hanya dibangun di atas dasar cinta semata. “Cinta itu bisa pudar,” tegas beliau. “Namun ketika rumah tangga dibangun atas dasar atau pondasi mawaddah dan rahmah, yaitu kasih dan sayang yang tulus, maka tak akan ada kebosanan meskipun orang yang kita hadapi itu-itu saja,” lanjutnya.

Komunikasi yang baik dalam rumah tangga, lanjut Ustaz Mustaming, memiliki banyak manfaat. Di antaranya adalah membangun kepercayaan dan keharmonisan antara suami istri, mencegah munculnya konflik dan kesalahpahaman, serta meningkatkan kualitas hubungan dalam jangka panjang. Hal ini sejalan dengan nilai-nilai Islam yang tercermin dalam firman Allah dalam surat Al-Hujurat ayat 10, Al-Baqarah ayat 83, dan Ar-Rum ayat 21.

Dalam membangun komunikasi yang sehat, beliau mengajak para peserta untuk menerapkan prinsip-prinsip komunikasi yang efektif. Di antaranya adalah kemampuan untuk mendengarkan dengan sungguh-sungguh, menyampaikan perasaan dan pikiran dengan jelas, menghindari kritik yang menyakitkan, serta membiasakan diri menggunakan bahasa yang positif dan suportif. Dalam konteks rumah tangga, komunikasi bukan sekadar bicara, tetapi bagaimana menyampaikan dan menerima pesan dengan hati dan empati.

Selain prinsip, beliau juga menyampaikan beberapa cara untuk menjadikan komunikasi dalam rumah tangga sebagai jalan memperkuat hubungan. Misalnya, berbicara dengan nada yang lembut dan sopan sebagaimana diperintahkan dalam Al-Qur’an (QS. Al-Furqan: 63), menghindari kata-kata kasar atau menyakitkan (QS. Al-Ahzab: 32), serta membiasakan diri menggunakan kata-kata yang membangun dan penuh harapan (QS. Al-Baqarah: 263). Kepedulian terhadap pasangan dan kemampuan menunjukkan empati juga menjadi hal penting dalam menciptakan suasana rumah tangga yang penuh kedamaian, sebagaimana disinggung dalam QS. Al-Baqarah: 286.

Ustaz Mustaming juga menjelaskan bahwa ketika konflik muncul dalam rumah tangga, pasangan suami istri harus mampu mengidentifikasi sumber konflik secara jujur dan terbuka. Penyelesaian yang bijak dan saling menguntungkan harus diupayakan tanpa melibatkan emosi yang merusak atau tindakan kekerasan, sebagaimana dicontohkan dalam surat Al-Hujurat ayat 9 dan An-Nisa ayat 135.

Di akhir penyampaian, beliau menegaskan bahwa komunikasi dalam rumah tangga adalah bagian dari ibadah. Maka dari itu, memperbaiki cara berbicara, memilih waktu yang tepat untuk berdiskusi, dan menciptakan ruang dialog yang nyaman di rumah menjadi bagian dari usaha mewujudkan keluarga sakinah, mawaddah, dan rahmah.

Materi ini menjadi bagian penting dari Taklim Sakinah, sebagai upaya Wahdah Islamiyah Sinjai dalam mendukung ketahanan keluarga Muslim melalui pembinaan yang menyentuh aspek-aspek praktis kehidupan berumah tangga. Harapannya, kegiatan seperti ini terus berlanjut dan mampu memberikan dampak positif dalam menciptakan keluarga yang tidak hanya bertahan, tetapi juga tumbuh dalam keberkahan.